.

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INOVASI

PEMBUATAN PRODUK HAND SANITIZER DARI LIMBAH (FILTRAT) SINGKONG DI DESA RANCABUNGUR

 

I. Latar Belakang

 

Tanaman singkong adalah jenis umbi-umbian yang sejak lama dikenal di Indonesia sebagai salah satu bahan makanan yang memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Umumnya singkong dimanfaatkan sebagai bahan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Akan tetapi selama masa pandemi Covid-19 permintaan singkong semakin menurun sehingga berdampak pada harga singkong tersebut. Maka dari itu, untuk meningkatkan nilai dari singkong kami memanfaatkan limbah (filtrat) singkong.

Banyak masyarakat di Desa Rancabungur memanfaatkan hasil substrat singkong untuk diolah menjadi olahan pangan. Sedangkan limbahnya sendiri biasanya langsung dibuang ke sungai. Oleh karena itu, kami ingin melakukan suatu inovasi dengan memanfaatkan limbah (filtrat) singkong menjadi hand sanitizer. Menurut Sartika et al (2017) singkong berpotensi sebagai anti mikroba alami. Anti mikroba alami akan dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan hand sanitizer. Hand sanitizer merupakan pembersih tangan yang memiliki kandungan anti bakteri untuk menghambat hingga membunuh bakteri. Penyusun utama dalam hand sanitizer adalah alkohol. Hand sanitizer berbahan anti mikroba alami sangatlah aman dibandingkan dengan yang di pasaran saat ini menggunakan bahan baku sintetis (Arhany, 2011).

Kebersihan tangan adalah salah satu yang sangat penting dan efektif dalam pencegahan penularan penyakit. Kebersihan tangan dapat dan menghasilkan menurunkan angka kesakitan (morbidity) dan kematian (mortality) dari infeksi.

Produk inovasi ini kami buat karena saat ini pandemic Covid-19 sedang melonjak tinggi menyebabkan masyarakat terpapar virus Covid-19. Penyebaran Covid-19 bisa secara langsung dan tidak langsung (melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi), atau kontak erat dengan orang yang terinfeksi melalui sekresi mulut dan hidung. Sekresi ini meliputi air liur, sekresi pernapasan, atau droplet (percikan). Dengan adanya hand sanitizer kami harapkan dapat memutus atau menghambat pertumbuhan Covid-19 agar tidak tersebar secara meluas.

 

II. Tujuan dan Manfaat

 

Tujuan dari dilakukannya inovasi ini adalah sebagai berikut:

1.    Mengolah limbah (filtrat) singkong menjadi bioetanol untuk pembuatan hand sanitizer sehingga bisa menjadikan produk yang memiliki nilai ekonomi dan ramah lingkungan.

2.    Mengembangkan potensi desa pada situasi Covid-19 dengan memberikan ilmu pengetahuan tentang bagaimana proses cara pembuatan hand sanitizer menggunakan limbah (filtrat) singkong.

3.    Memberikan sosialisasi ke masyarakat untuk selalu taat pada protokol kesehatan agar terhindar dari virus Covid-19.

 

III. Kegiatan Pokok dan Prosedur Kerja

 

Untuk membuat produk hand sanitizer kami memerlukan alat destilasi untuk mendapatkan hasil bio-etanol dari proses fermentasi limbah (filtrat) singkong tersebut. Berikut adalah alat yang telah kami rangkai:

 

Alat Destilasi

 

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses tersebut adalah:

 

1.                  Kompor

2.                  Panci fresto

3.                  Selang silicon

4.                  Wadah plastic

5.                  Wadah aluminium

6.                  Saringan

7.                  Batu kapur

8.                  Ragi

9.                  Botol Spray

10.              Label Stiker

11.              Aromatherapy Oil

 

Proses pembuatan alat destilasi:

 

1.                  Siapkan alat dan bahan

2.                  Lubang penutup uap pada panci presto dilepaskan, kemudian disambungkan pada selang silicon

3.                  Selang silicon dihubungkan dengan wadah aluminium

4.                  Wadah aluminium dihubungkan kembali dengan wadah plastik dengan menggunakan selang silicon

5.                  Alat telah siap digunakan

 

Proses pembuatan hand sanitizer dari limbah (filtrat) singkong:

 

1.                  Filtrat atau limbah singkong yang didapatkan dari limbah dimasak diatas kompor sampai mengental ± 45 menit.

2.                  Didiamkan hingga dingin (15 menit), ditambahkan ragi lalu diaduk hingga merata

3.                  Didiamkan selama 2 minggu sampai proses fermentasi tercapai.

4.                  Setelah 2 minggu, cairan disaring dan terbentuklah hasil filtrat.

5.                  Hasil filtrat dimasukkan ke dalam alat destilasinya dan dilakukan proses destilasi sehingga hasil bio-etanol didapatkan.

6.                  Hasil bioethanol tersebut ditambahkan batu kapur.

7.                  Setelah itu dimasukkan kembali ke dalam panci fresto dan dilakukan destilasi kembali sampai akhirnya di dapatkan alkohol akhir.

 

IV. Pembiayaan

 

Biaya Pembuatan Alat Destilasi Sederhana

 

Nama Barang

Harga Satuan

Jumlah

Total

Toples

Rp   23.000,00

2 pcs

Rp    46.000,00

Panci fresto

Rp 173.000,00

1 pcs

Rp  173.000,00

Lem tembak

Rp     5.000,00

2 pcs

Rp    10.000,00

Selang silicon

Rp     2.000,00

2 meter

Rp      4.000,00

Serbet

Rp     9.000,00

1 pcs

Rp      9.000,00

Total

 

 

Rp   242.000,00

 

Biaya Pembuatan Hand Sanitizer

 

Nama Barang

Harga Satuan

Jumlah

Total

Es batu

 Rp    2.000,00

5 pcs

 Rp 10.000,00

Batu kapur

 Rp  10.000,00

1 kg

 Rp 10.000,00

Pewangi

 Rp  20.000,00

10 ml

 Rp 20.000,00

Botol Spray

 Rp    1.400,00

25 pcs

 Rp 35.000,00

Total Harga

 

 

 Rp 75.000,00

Total Harga Hand Sanitizer = Rp 75.000,00 / 25 = Rp 3.000,00

Harga jual = Rp 5.000,00

 

 

 

V. Sasaran

           

Subyek sasaran untuk kegiatan sosialisasi dan pengembangan adalah Masyarakat wilayah Desa Rancabungur, Bogor.

 

VI. Jadwal Tahapan Inovasi dan Pelaksanaan Kegiatan

 

            Kegiatan inovasi dilaksanakan mulai tanggal 31 Januari 2022 hingga 21 Maret 2022 di Desa Rancabungur, Bogor.

 

 

 

 

 

 

 

 

Jadwal Tahapan Inovasi

 

No.

Kegiatan

Minggu ke-

1

2

3

4

5

6

7

8

31 Jan 2022

7 Feb 2022

14 Feb 2022

21 Feb 2022

28 Feb 2022

7 Maret 2022

14 Maret 2022

21 Maret 2022

1.

Survey lokasi desa rancabungur

 

 

 

 

 

 

 

 

2.

Perizinan Kegiatan KKN di desa rancabungur

 

 

 

 

 

 

 

 

3.

Konsultasi dan Pembuatan ide inovasi

 

 

 

 

 

 

 

 

4.

Perancangan inovasi produk

 

 

 

 

 

 

 

 

5.

Penyusunan Proposal

 

 

 

 

 

 

 

 

6.

Pengajuan proposal ke kampus dan desa rancabungur

 

 

 

 

 

 

 

 

7.

Perangkaian alat dan persiapan bahan

 

 

 

 

 

 

 

 

8.

Proses pembuatan produk

 

 

 

 

 

 

 

 

9.

Sosialisasi Masyarakat tentang Produk dan Proses Pembuatan

 

 

 

 

 

 

 

 

10.

Penyerahan Produk dan alat pembuatan

 

 

 

 

 

 

 

 

11.

Dokumentasi

 

 

 

 

 

 

 

 

           

 

VII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

 

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan. Laporan evaluasi kegiatan dibuat oleh yang berkaitan.

 

 

VIII. Strategi Keberlanjutan

 

Untuk keberlanjutan kegiatan inovasi pembuatan produk hand sanitizer dari limbah (filtrat) singkong, maka produk akan dibuat dalam jumlah banyak dan dibagikan kepada masyarakat sekitar, serta mengadakan sosialisasi pembuatan produk hand sanitizer sehingga masyarakat dapat membuat produk yang sama dan dapat menjual produk tersebut secara berkelanjutan.

 

 

 

 

 

Rancabungur, 21 Maret 2022

 

 

 

 

 

 

 

Download File Lampiran
  11. Pedoman Teknis.pdf