PEDOMAN TEKNIS
2022
KERANGKA
ACUAN KEGIATAN INOVASI PENGEMBANGAN
PRODUK OLAHAN LELE DAN CENDERAMATA KELOMPOK WANITA TANI MANDIRI DI DESA
RANCABUNGUR KECAMATAN
RANCABUNGUR TAHUN 2022
I.
Latar Belakang
Universitas
Nusa Bangsa dan Kecamatan Rancabungur bekerjasama dalam
upaya menunjang program Inovasi Daerah di lingkup Kabupaten Bogor merujuk kepada
Surat Edaran Bupati No.061/583. Bappedalitbang
per tanggal 26 Januari 2022 tentang Inovasi Daerah dengan
tema Duta Inovasi Peduli
(Pelestarian, Edukasi, Literasi dan Inovasi Lingkungan)
pada tanggal 29 Januari 2022.
Berdasarkan
survey awal yang dilaksanakan pada Hari Selasa tanggal 1 Februari 2022
menemukan potensi kuliner yang dimiliki Desa Rancabungur yang dapat
dikembangkan, yaitu potensi kuliner berupa olahan hasi lbudidaya ikan Lele yang
saat
ini dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Mandiri Desa Rancabungur. Budidaya
ikan lelenya sendiri dikelola oleh warga Desa Rancabungur dan dijadikan produk
olahan dari ikan lele oleh KWT Mandiri. Menurut informasi yang diperoleh dari pengelola
KWT mandiri, saat ini KWT sudah memiliki beberapa produk olahan hasil budidaya
ikan lele, seperti sambal lele, rangginang lele, abon
lele, dan lain-lain.
Menurut Suyanto (2010), ikan lele
adalah salah satu ikan air tawar
yang paling banyak diminati serta dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dari
berbagai lapisan. Ikan lele memiliki banyak keunggulan diantaranya adalah
pertumbuhannya cepat, memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan yang
tinggi, rasanya enak dan kandungan gizinya cukup tinggi (Annonymous, 2006).
Menurut Suprapti (2001), menunjukkan
kandungan gizi ikan lele tiap 100 g yaitu protein 18, 2 g; lemak 2,2 g; kalsium
34 mg, fosfor 116 mg, air 78,1 g dan vitamin 85 mg. Bagian ikan lele yang
sering digunakan menjadi bahan makanan adalah daging. Daging ikan lele
mengandung asam lemak omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk membantu
perkembangan sel otak pada anak dibawah usia 12 tahun sekaligus memelihara sel
otak. Kandungan komponen gizi ikan lele mudah dicerna dan diserap oleh tubuh
manusia baik pada anak – anak, dewasa dan orang tua (Abbas, 2004).
Ikan lele juga mempunyai beberapa
kekurangan, yaitu kandungan air
yang tinggi (80%) dan pH tubuh ikan yang mendekati netral menyebabkan
daging ikan mudah rusak. Selain itu kandungan asam lemak tak jenuh
menyebabkan daging ikan mudah mengalami proses oksidasi sehingga
menyebabkan bau tengik. Hal tersebut dapat menghambat penggunaan ikan
lele sebagai bahan pangan. Oleh karena itu diperlukan proses pengolahan
untuk menambah nilai, baik dari segi gizi, rasa, bau, bentuk, maupun daya
awetnya (Adawyah, 2007).
Berangkat
dari informasi tersebut maka, langkah awal setelah melakukan observasi atau
survey awal untuk menentukan khalayak sasaran inovasi, dan analisis bidang
permasalahan, kami merumuskan bahwa:
1. Perlu dilakukan Edukasi
menyeluruh kepada para pengelola terutama terhadap arah perbaikan dari potensi
yang ada saat ini, terutama dari sisi kualitas air yang baik untuk pertumbuhan
ikan lele.
2. Diperlukan suatu
inovasi untuk menciptakan produk
pangan baru yang bernilai gizi tinggi dan layak untuk
dikonsumsi berupa bakso goreng ikan lele dan rangginang mini ikan
lele. Bakso goreng ikan lele (BASOLE) dan rangginang mini lele
(RAMILE) diharapkan dapat meningkatkan jumlah konsumsi ikan lele dan
meningkatkan nilai gizi masyarakat terutama protein, mengingat hasil olahan
makanan tersebut banyak disukai oleh masyarakat baik anak – anak maupun dewasa
dan untuk masyarakat yang tidak suka mengonsumsi ikan lele secara langsung
diharapkan dapat mencobanya dalam bentuk olahan seperti, BASOLE dan RAMILE.
BASOLE dan RAMILE ini diharapkan dapat menjadi camilan ringan yang bergizi dan
sehat (tanpa bahan pengawet). Untuk rangginang rasa ikan lele, sebenarnya sudah
di produksi oleh KWT Mandiri, namun kami memberi inovasi dengan membuatnya
menjadi camilan yang langsung siap dimakan agar lebih diminati oleh masyarakat.
3. Menyelaraskan potensi
desa yang ada saat ini (mengintegrasikan usaha hasil olahan budidaya lele)
dengan memberikan wadah berjualan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi
informasi, yaitu melalui online shop.
Karena selama ini penjualan makanan olahan KWT Mandiri hanya dijual secara
manual.
4. Selain membantu menambah inovasi produk dan memberikan
wadah berjualan dengan online shop dan
membuatkan media sosial untuk penjualan dan promosi produk, kami juga akan
membantu KWT Mandiri dengan membuatkan katalog untuk produk olahannya,
memberikan logo produk baru untuk produk BASOLE dan RAMILE, dan memberikan
pelatihan pembuatan cenderamata.
II.
Tujuan
dan Manfaat
A.
Tujuan
1. Untuk
meningatkan penjualan dengan memberikan inovasi produk baru serta memberikan wadah
berjualan (online shop), dan sosial
media agar produk dari KWT lebih dikenal dan diminati masyarakat luas.
2. Dengan
katalog dan sosial media juga mempermudah pembeli ataupun pengunjung dalam
mengetahui sejarah, produk jual, dan harga produk.
3. Agar
masyarakat Desa Rancabungur mengetahui kualitas air yang baik untuk budidaya
ikan lele
4. Membimbing masyarakat Desa Rancabungur
agar bisa mengukur kualitas air dengan pH universal
5. Meningkatkan
kreatifitas masyarakat dengan membuat cendramata berupa gantungan kunci yang
terbuat dari resin
B. Manfaat
1. Menambah
wawasan dan kreatifitas
2. Menaikan
minat pembeli
3. Menaikan
penjualan Di KWT Mandiri
4. Melestarikan potensi usaha Desa Rancabungur
III.
Kegiatan
Pokok dan Prosedur Kerja
1. Kegiatan
Pokok
Memberikan
pelatihan dan seminar untuk pengembangan Desa Rancabungur
melalui Kumpulan Wanita Tani
2. Prosedur Kerja
1. Seminar/Sosialisasi Tentang Kualitas
Air
a. Pengambilan
sampel air di kolam ikan lele
Desa Rancabungur
b. Pengujian
sampel air di laboratrium (COD, pH, TDS, TSS, BOD)
c. Memberikan
pelatihan kepada warga
d. Penyerahan
hasil uji laboratorium dan pH Universal kepada KWT
2. Pelatihan
Pembuatan Cendramata
a.
Mempersiapkan
alat dan bahan yang digunakan
b.
Mencampurkan
resin &katalis, kemudian dituangkan kedalam cetakkan
c. Diamkan
selama 1 jam/sampai mengeras
d. Pasangkan
gantungan
e. Buat
dokumentasi
3. Pelatihan
Pembuatan Bakso Goreng Rasa ikan Lele
(BASOLE)
a. Menyiapkan
alat dan bahan
b.
Siapkan
daging ikan lele yang telah dikukus
c.
Pisahkan
daging ikan lele dari tulangnya
d. Giling
semua bahan (ikan lele, penyedap rasa, bawang putih, lada, & garam)
e. Campurkan
tepung tapioka, adoni sampai kalis
f. Bentuk
bulat dan masukkan kedalam air panas, kemudian direbus
g. Dinginkan,
dan dipotong sesuai selera kemudian goreng
4.
Pelatihan
Pembuatan Rangginang Rasa Ikan Lele (RAMILE)
a.
Menyiapkan
alat dan bahan
b.
Kukus
beras ketan
c.
Kukus
daging ikan lele
d. Pisahkan daging ikan lele dari tulangnya dan haluskan
e. Uleg/Haluskan bumbu (bawang putih, ketumbar, dan penyedap rasa)
f.
Campur
bumbu dengan daging ikan lele yang telah dihaluskan
g. Angkat
beras ketan yang tadi dikukus dan tambahkan daging ikan lele halus yang telah
diberi bumbu tadi lalu aduk sampai merata
h. Kemudian
kukus kembali beras ketan yangg telah dibumbui tadi selama kurang lebih 15
menit
i. Setelah
beras ketan matang lalu ditambah pewarna makanan dan dicetak dengan cetakan bulat
kecil
j. Rangginang
di jemur
k. Setelah
mengeras, rangginang digoreng lalu dimasukkan ke dalam kemasan
5.
Pelatihan
penggunaan online shop dan media
sosial untuk berjualan dan promosi
a.
Membuatkan
akun online shop, media e-commerce yang kami gunakan adalah shopee
b.
Mengajarkan
KWT Mandiri Desa Rancabungur cara berjualan melalui online shop
c.
Membuatkan
akun media sosial intagram, facebook, dan tiktok
d.
Mengajari
KWT Mandiri Desa Rancabungur cara
berjualan dan mempromosikan produk melalui media sosial
IV.
Pembiayaan
Inovasi ini 20 % dilaksanakan menggunakan biaya dari
kampus dan 80 % biaya sendiri.
V.
Sasaran
Perwakilan warga desa Rancabungur (Kumpuaan Wanita Tani Mandiri) dan seluruh masyarakat Indonesia.
VI.
Jadwal Tahapan dan Pelaksanaan Kegiatan
No |
Tahapan |
Waktu Kegiatan |
Keterangan |
1 |
Kunjungan ke Desa Rancabungur |
01 Februari 2022 |
Luring |
2 |
Perumusan ide |
02 Februari 2022 |
Zoom Meeting |
3 |
Menyusun Judul dan rencana sosialisasi |
04 Februari 2022 |
Zoom Meeting |
4 |
Berdiskusi dengan pelaku usaha dan merancang propossal |
05 Februari 2022 |
Luring |
5 |
Pendalaman masalah dan penyerahan
proposal |
12 Februari 2022 |
Luring |
7 |
Sosialisasi
rencana pembuatan katalog
dan cara menggunakan media sosial |
13 Februari 2022 |
Luring |
8 |
Sosialisasi tentang kualitas air |
19 Februari 2022 |
Luring |
9 |
Trail pembuatan basole dan ramile |
26 Februari 2022 |
Daring |
10 |
Membuat produk olahan KWT |
05 Maret 2022 |
Luring |
|
Sosialisasi pembuatan basole |
|
|
|
Pelatihan
pembuatan cendramata (gantungan kunci) |
|
|
11. |
Sosialisasi
penggunaan online shop dan media
sosial untuk penjualan dan promosi |
12
Maret 2022 |
Luring |
VII.
Evaluasi
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan inovasi dibidang kuliner berjalan dengan
baik, menambah wawasan dan kemampuan warga Desa Ranca bungur.
VIII.
Strategi
Berkelanjutan
Untuk keberlanjutan inovasi yang akan dikembangkan oleh KWT Mandiri, kami memantau dari media sosial dan rating di online shop yang telah kami berikan.