BASOLE
DAN RAMILE
(BASO
GORENG IKAN LELE DAN RANGGINANG MINI LELE)
1.
Belum
mengetahui kualitas air yang baik untuk budidaya ikan lele
2.
Penjualan
produk masih dilakukan secara manual (belum memanfaatkan kecanggihan teknologi
informasi) dan belum memiliki katalog produk
3.
Sudah
ada produk olahan lele namun belum bervariasi
4.
Belum
mengetahui cara pembuatan cenderamata dari resin berupa gantungan kunci
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut Desa Rancabungur bekerjasama dengan UNB memutuskan untuk melakukan inovasi pada produk olahan
lele KWT Mandiri dengan menambah variasi produk olahan lele, yaitu BASOLE dan
RAMILE. BASOLE dan RAMILE adalah 2 produk tambahan yang Desa Rancabungur dan UNB kembangkan untuk dibuat bersama para anggota KWT. Bakso
goreng ikan lele atau BASOLE merupakan salah satu produk inovasi yang akan disosialisasikan BASOLE dibuat dengan bahan utama ikan lele dengan cara pembuatannya
sama seperti membuat bakso pada umumnya dengan penambahan daging ikan lele yang
sudah direbus dan dibersihkan.
Bakso ikan lele yang sudah direbus matang kemudian
dipotong kecil-kecil, sehingga nanti dapat mempermudah proses penggorengan. Nantinya BASOLE nantinya BASOLE
tersebut akan dimasukan kekemasan zip agar
tahan lama. Pembuatan BASOLE
tersebut tidak menggunakan pengawet buatan ,sehingga aman untuk dikonsumsi.
Ranginang mini lele atau RAMILE merupakan produk inovasi
kedua yang dibuat dengan bahan utama beras ketan dengan cara pembuatannya sama seperti rangginang pada umumnya.
Namun berbeda dengan rangginang
biasa, pembuatan ramile ini menggunakan pewarna makanan dan kemudian dicetak bulat kecil.
Tak hanya melakukan inovasi pada produk olahan lele kami
juga melakukan sosialisasi kuliatas air yang baik untuk budidaya ikan lele dan
mengajarkan cara pembuatan cenderamata berupa gantungan kunci yang terbuata
dari resin yang dapat dijual atau dijadikan kenang-kenangan bagi pembeli. Dalam
satu rangkaian kegiatan sosialisasi pembuatan produk, kami juga mengulas kembali
mengenai peranan media sosial saat ini untuk berjualan dan promosi. Berdasarkan
kegiatan sosialisasi tersebut kami mendorong agar seluruh kegiatan di KWT
mandiri untuk dipublikasikan di media sosial seperti Facebook dan Instagram dan
juga membuatkan katalog produk untuk mempermudah proses jual beli.
Kami juga mendorong KWT mandiri untuk menjual produknya
secara online dengan membuatkan akun online shop pada aplikasi shopee dan mengajarkan para anggota
KWT cara berjualan online. Dikarenakan
sulit ditemukannya jasa pengiriman disekitar desa Rancabungur, maka seluruh
produk yang dijual online akan drop
shipper dulu ke Kota Bogor untuk selanjutnya dijual secara online. Untuk
keberlanjutan inovasi yang akan dikembangkan oleh KWT Mandiri, kami memantau
dari media sosial dan rating di online
shop yang telah kami berikan.